Kamis, 17 Maret 2011

Aqidah Agama Syi’ah

FATWA DAN PENDIRIAN ULAMA SUNNI TERHADAP AQIDAH SYI’AH

M. O. BAABDULLAH

(Ulama Terkemuka Dari Manarul Islam Bangil)

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIEM

Segala puji bagi Allah, Tuhan pemberi hidayah kita kepada Islam, dan tiada mungkin kita mendapat petunjuk sekiranya bukan dengan hidayah Allah SWT. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi-Nya yang mulia, yang telah meninggalkan kita pada jalan yang terang sehingga malamnya laksana siang, tiada sesat orang yang berjalan meniti jalan-Nya dan tiada terbimbing orang yang menyimpang dari pada-Nya. Shalawat dan salam untuk keluarganya dan sahabat-sahabatnya sebaik-baik manusia yang telah menjadi bintang-bintang penunjuk jalan, begitu pula teruntuk barangsiapa yang mencintai mereka dan mengikuti petunjuk mereka sampai kelak hari kiamat dan hancurnya bumi dan langit.

Kata-kata ini menjelaskan kepercayaan Syi’ah dan Aqidahnya, saya himpun dalam kerangka ini dari Buku-buku Induk Agama dan sumber referensi mereka, dengan menyebut nama buku rujukan itu dan nomor halamannya, agar menjadi saksi, bahwa apa yang kami katakan dan nukil adalah semata-mata dari kajian dan literatur mereka sendiri.


Selanjutnya saya susul dengan kumpulan Fatwa Imam-imam dan Ulama Kaum Muslimin Ahlissunnah Wal-Jama’ah, menjelaskan pendirian mereka mengenai kepercayaan dan I’tikad kaum Syi’ah Rawafidh.
Kumpulan fatwa itu saya nukil dengan sedikit keringkasan (dari sebuah Risalah yang ditulis oleh Dr. Nashir al Ghitari) dengan harapan akan memberikan penerangan kepada kaum Muslimin Ahlissunnah Wal-Jama’ah agar mereka tidak tertipu oleh berbagai slogan Syi’ah, atau dengan aneka macam propaganda mereka yang mempesona.

Sebab banyak orang di kalangan kaum muslimin karena prasangka mereka yang baik dan hati mereka yang tulus, serta kurangnya pengetahuan mereka perihal kepercayaan Syi’ah dan buku-buku agama mereka, telah menjadi korban tipuan propagandis-propagandis Syi’ah dan dalang-dalangnya. Dan hal yang menyedihkan sekali, ada sebagian orang dikalangan Ahlissunnah Wal-Jama’ah yang disebut dengan nama Ilmuwan, telah tertipu oleh tipu muslihat Syi’ah dan terbius oleh alunan irama langgam mereka, padahal sekiranya ilmuwan-ilmuwan itu waspada dan sadar sejenak dan berupaya untuk membaca dan meneliti buku-buku rujukan agama Syi’ah, niscaya akan menjadi jelas bagi mereka kejelian Firman Allah:

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

Artinya: “dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Al Israa’: 36).

Bila demikian halnya, gerangan apakah yang bakal disediakan oleh ilmuwan-ilmuwan itu dihadapan Allah SWT nanti untuk menetralisir kegegabahan mereka yang telah menjatuhkan banyak korban yang telah tersesat dalam Aqidahnya di kalangan anak-anak muda Ahlissunnah Wal-Jama’ah disebabkan oleh tulisan-tulisan maupun ucapan simpati mereka terhadap doktrin Syi’ah dan kaumnya, Sambung-rasa mana telah disebar-luaskan oleh media propaganda mereka serta lembaga pendekatan mereka yang telah menghembuskan angin berbisa untuk mensyi’ahkan kaum Muslimin di tengah-tengah kampung halamannya. Hanya kepada Allah-lah kami hadapkan keluhan kami dari pola berpikir picik mereka itu. Perlu anda ketahui juga, bahwa yang terbanyak dikalangan Syi’ah sendiri dalam memeluk agama, mereka tidak tahu menahu tentang buku-buku rujukan agama mereka, karena buku-buku itu dijauhkan dari penglihatan mereka dan ditarik dari peredaran di tengah-tengah mereka, dengan demikian pengetahuan dan cara mereka beragama, adalah semata-mata taklid buta kepada apa yang diindoktrinasikan dan disuapkan kepada mereka oleh penghulu-penghulu dan juru-juru kunci imam-imam mereka dengan memanipulasi slogan “Pembela Ahlilbait” yang selalu mereka jadikan umpan dan kuda tunggangan keserakahan mereka, padahal I’tikad dan kepercayaan, ucapan dan perangai mereka sungguh bertolak belakang dengan I’tikad, prilaku dan perangai “Ahlilbait Radhiallahu Anhum”.

Adapun yang menjadi norma dan kriteria kaum Syi’ah perihal “Cinta dan Membela Ahlilbait” adalah: Mengagungkan dan mensucikan mereka, mengangkat mereka ke derajat Ketuhanan, memuja-muji mereka secara berlebihan, memaki, mengutuk para Sahabat Nabi dan para istri beliau serta berdusta atas nama Rasul Allah dan Ahlilbait dengan mengatakan sesuatu yang tidak pernah mereka katakan, mempercayai kepercayaan yang tidak pernah mejadi kepercayaan mereka dan menuduh Ahlilbait membuat sesuatu yang tidak pernah dibuatnya.

Tingkah laku durhaka inilah yang menjadi tolak-ukur, norma-norma, dan kriteria Syi’ah Rawafidh menjadi slogan “Membela dan cinta kasih kepada Ahlilbait”. Maka dengan slogan dan doktrin itu, penghulu-penghulu Syi’ah membius pengikut-pengikut mereka dan yang mengorbit dalam lingkaran mereka, untuk tetap mengontrol dan menguasai pengikut-pengikut yang terlena itu, agar mengalir terus-menerus kepada penghulu-penghulu itu, harta-harta yang terkumpul dari peziarah-peziarah Gua Imam mereka yang ghaib serta Masyad-masyad Imam-imam mereka dan para muridnya; dan lebih dari itu upeti KHUMUS yang dikenakan atas tiap orang Syi’ah dalam semua lapangan hidupnya yang harus dibayar tanpa dikurangi sepeser pun kepada penghulu-penghulu mereka oleh massa Syi’ah yang terbius dan tertipu itu.

Pemerkosaan-pemerkosaan ini, dilakukan dengan mencatut nama Ahlulbait, sedangkan Ahlulbait tidak ada hubungannya dengan mereka serta bersih dari tuduhan palsu mereka itu.

Syi’ah telah mengkafirkan siapa saja yang tidak cenderung kepada mereka dan tidak percaya dengan kepercayaan mereka, dimulai dengan mengkafirkan para Sahabat Nabi Saw dan para istri beliau, terus kepada imam-imam dan ulama kaum Muslimin serta umat Islam pada umumnya.

Dan untuk menopang tindakan mereka mengkafirkan itu, mereka tidak segan-segan membuat hadits-hadits palsu dan berdusta atas nama Rasulullah saw, dan para imam Ahlilbait, begitu juga, mereka menta’wil memutar balikkan ayat-ayat Al-Qur’an untuk dipaksakan memenuhi selera mereka dalam menafsirkannya sekalipun menyimpang jauh dari kaidah-kaidah bahasa Arab, bahasa Al-Qur’an itu sendiri, dan tidak kepalang tanggung, mereka menganggap ayat-ayat Al-Qur’an yang tidak dapat dipaksakan untuk menopang selara mereka itu telah di ubah ayat-ayatnya dan diganti oleh para Sahabat Nabi Saw, malah menganggap Kitabullah secara keseluruhan sudah bukan asli lagi dan telah diubah dan dikurangi oleh para Sahabat itu, sedangkan yang asli hanya ada di tangan imam mereka yang ghaib. Demikianlah apa yang menjadi I’tikad dan kepercayaan kaum Syi’ah Rawafidh.

Saudara-saudara seiman, apabila anda membaca buku-buku sejarah Islam, maka anda akan menjumpai dari mulai kelompok Syi’ah ini didirikan sampai hari ini dan seterusnya, yang hanya Allah saja yang tahu kapan malapetaka ini berakhir, Syi’ah itu mengemban satu risalah, satu misi saja, ialah membuat makar terhadapa Agama Islam dan kaum Muslimin, serta bergandengan tangan dengan musuh-musuh Allah untuk menumpas Islam dan kaum Muslimin.

Apabila anda meneliti sejarah Islam, maka sepanjang sejarah itu, tidak akan anda temukan satu pun upaya maupun pembelaan dan loyalitas mereka terhadap Islam dan kaum Muslimin, tetapi yang dibuktikan oleh sejarah adalah sebaliknya.

1. Pembunuhan terhadap Khalifah Alfaruq (Umar Ibnul Khaththab ra) dilakukan oleh mereka melalui Abu Lu’lu’ah Almajusi yang diberi gelar oleh Syi’ah dengan gelar Baba Syujauddin (Pahlawan agama sejati) dan hari terjadinya pembunuhan itu dijadikan hari raya oleh mereka.

2. Pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan ra, telah direncanakan dan dilakukan oleh tangan-tangan berdarah mereka (oleh Abdullah bin Saba’ dan kader-kadernya).

3. Khilafah Abbasiah yang merupakan Khilafah Ahlilbait dari anak keturunan Alabbas bin Abdul Muthalib dari Bani Hasyim, telah mereka tumbangkan dengan membunuh ratusan ribu kaum Muslimin, laki-laki dan perempuan, tua dan muda karena pengkhianatan dan persekongkolan pemimpin-pemimpin mereka Nashiruddin Atthusi dan Ibnul Algami dengan Hulaku Khan dan bala tentara Mongolnya.

4. Sejarah pun mencatat kejahatan dan pembunuhan terhadap seratus enam puluh ribu jiwa muslim dari suku Quraisy, sukunya Rasulullah saw, oleh algojo mereka Abu Muslim Alkhurasani.

5. Pemberontakan Az-Zinj yang memakan banyak korban dan yang menumpahkan banyak darah, telah didalangi dan dipimpin oleh tokoh-tokoh mereka.

6. Memasuki kota Mekkah di musim Hajji dan membunuh puluhan ribu Haji dan menyumbat sumur Zam-zam dengan sebagian mayat-mayat mereka kemudian membongkar Ka’bah, kiblatnya kaum muslimin dan mencuri Alhajarul Aswad adalah perbuatan biadab dan durhaka mereka.

7. Berkhianat terhadap kaum Muslimin dan bersekongkol dengan balatentara Salib dan menghalangi Shalahuddin Alayyubi agar tidak membebaskan Baitalmaqdis dan Al-Aqsha serta seluruh Palestina dari cengkeraman balatentara Salib, adalah dengan pengkhianatan dan bekerja sama kerajaan mereka yang menamakan diri dinasti Fathimiyyah dengan bala tentara Salib.

8. Kerajaan Syi’ah Shofawiyah di Iran telah bersekongkol dengan Yahudi, Nashrani dan free Masonry untuk menjatuhkan Khilafah Utsmaniyah, yang merupakan perbentengan terakhir bagi Islam dan kaum Muslimin di kala itu untuk membendung penjajahan Barat; dan yang lebih celaka lagi, mereka Syi’ah itu membatalkan Hukum Jihad dengan alasan Imam mereka yang ghaib belum keluar dari persembunyiannya, agar supaya kaum Muslimin terus menerus tertindas dan terhina di bawah belenggu penjajahan.

9. Kejadian-kejadian ini adalah fakta sejarah, sepanjang sejarah Islam yang telah lalu, yang mencatat kejahatan dan pengkhianatan Syi’ah terhadap Islam dan kaum Muslimin, sejarah modern hari ini pun mencatat kejahatan-kejahatan mereka yang serupa yang dilakukan oleh Syi’ah Nushairiyyah di Syria dengan membunuh dan membantai secara massal Jamaah Al Ikhwanul Muslimin, begitu juga keganasan dan pembantaian yang dilakukan oleh Amal Syi’ah maupun Syi’ahnya Khumaini di Lebanon terhadap warga Palestina. Begitu halnya dengan pengkhianatan-pengkhianatan mereka di Afghanistan yang bukan rahasia lagi.

Ini semua adalah bukti sejarah atas sikap dan tindakan makar mereka terhadap Islam dan kaum Muslimin sepanjang sejarah yang lalu maupun sejarah modern kini.

Kepada setiap Mukmin yang beriman kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Akhirat, Ketentuan Qadha yang baik maupun yang buruk. Kamitujukan tulisan ini kepada mereka agar dapat dengan jelas mengetahui hakekat Agamanya, mengetahui dengan secara yakin siapa yang menjadi saudaranya sesama satu Kiblat dan siapa yang mengaku-aku, padahal mereka itu sesat dan menyesatkan sekali dan keluar dari jalan yang benar. Sehingga dengan demikian saudara tidak terkecoh antara yang hak dan bathil, atau sesuatu yang benar tetapi ternyata dimanipulir untuk kebathilan. Karena Allah swt telah menjelaskan kepada kita dengan mengutus Rasul-Nya saw jalan yang lurus dan memberi petunjuk kepada kita pada jalan-Nya yang lurus serta menyempurnakan untuk kita agama-Nya itu di dunia ini sampai hari Kiamat. Sedangkan di luar yang benar yang ada hanyalah kesesatan yang nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar